Perlukah Bandung Lockdown !?

Pada hari jumat tanggal 27 maret 2020 Kami melakukan perjalanan ke arah Lembang untuk mengambil sayur dan bahan masak di kebun sayur milik saudara.Kami pun tidak berlama-lama hanya mengambil bahan masakan lalu langsung kembali pulang ke kota bandung.

Arah perjalanan pulang dari lembang saya sengaja untuk mengambil rute area yang biasanya menjadi area ramai di kota bandung .

Dari arah setia budi terlihat masih beberapa pertokoan masih buka kemudian kami teruskan melewati area Cihampelas.

Terlihat beberapa pertokoan di cihampelas pun masih buka dan memang terlihat ada beberapa pengunjungnya .

Ketika kami melewati mall ciwalk dari depan memang terlihat gelap tapi di area taman ciwalk terlihat beberapa grup orang yang sedang berkumpul . tapi saya tidak bisa memastikan apakah grup tersebut pengunjung atau karyawan karena kami hanya berada di gerbang depan .

Lanjut dari area cihampelas saya menuju area pasir kaliki karena kami lapar dalam pikiran saya ingin makan di Kehidupan, Ternyata restoran kehidupan masih buka kami pun cukup senang .

Begitu kita masuk kedalam restoran ternyata area restoran tidak disediakan meja dan bangku. Setelah saya baca ternyata mereka hanya melayani Take away & Delivery saja. Kami pun tetap memesan makanan dan melanjutkan makan di dalam mobil.

Oh iya , di area restoran kehidupan , RS melinda , Living plaza terlihat cukup banyak aktivitas . ada yang ke rumah sakit , ada yang nongkrong dan berbelanja bahan kebutuhan.

Setelah selesai dengan makanan Kehidupan kami pun melanjutkan perjalanan , saya sengaja mengambil rute ke area Kebon jati .

Pada saat di area kebon jati ternyata di area situ masih juga terlihat banyak grup yang sedang melakukan aktivitas . banyak terlihat banyak mobil angkot yang beraktivitas dan banyak orang yang sedang berbelanja di pertokoan area tersebut .

Setelah melewati kebon jati kami menuju jalan pasar baru dan ABC  dan ternyata Masih banyak pertokoan yang masih buka . Terlihat banyak grup dan individu yang melakukan aktivitas berbelanja .

Masih terlihat seperti hari-hari normal dan banyaknya orang cuek dengan anjuran social distance atau physical distance yang di anjurkan oleh pemerintah kita.

Minimnya Pengetahuan dan Mempercayai Teori Sesat

Saya penasaran dengan isi pikiran kebanyakan orang yang masih melakukan aktivitas layaknya orang normal. Saya pun turun kelapangan dengan menggunakan peralatan perlindungan diri lengkap .

Saya mencoba bertanya kepada beberapa pengunjung di are pertokoan ABC jawaban yang di dapat pun cukup meresahkan .

  • Ah saya mah kuat tadi sebelum ke sini sudah minum jamu.
  • saya harus tetap bekerja atau tidak anak istri mau makan apa.
  • terpaksa disuruh bos harus beli barang.
  • iya mau bagaimana lagi harus cari uang.

Dan satu jawaban yang sama di jawab oleh 3 orang yang berbeda :

Ah penyakitnya itu yang kena cuma orang cina , kita yang orang asli sini mah tidak akan ada yang kena .

Saya pun bertanya dari mana dia mendapatkan info tersebut , mereka menjawab info tersebut didapat dari social media yang di post oleh orang influencer yang mereka percaya.

Sulitnya Memberitahu Informasi Yang Valid

Saya pun mencoba memberikan informasi yang valid tentang virus corona kepada orang yang saya wawancara.

Tapi respon yang saya dapat ketika memberitahu informasi virus corona selalu sama. Mereka sangat acuh dan dingin.

Saya pun tidak ingin menghabiskan waktu saya dan sangat berisiko untuk saya juga terlalu berlama dengan mereka .

Setelah me wawancara 7 orang saya pun kembali ke mobil dan melakukan perjalanan pulang ke rumah sambil menggeleng gelengkan kepala .

Kebanyakan Orang Malas Menggunakan Pikiranya

INI SANGAT SERIUS !

Masyarakat diseluruh dunia sepertinya sangat sulit menggunakan pikiran mereka untuk berpikir jangka panjang . Bahkan sebagian besar sepertinya masih belum bisa menerima bahwa kondisi kita saat ini adalah realita.

Kebanyakan mereka lebih senang menunggu berita dari orang ketimbang mencari dan mempelajari masalah yang sedang di hadapi.

Banyak sekali konspirasi dan teori -teori yang bodoh tapi mereka percayai .

Banyak sekali yang percaya dengan berita yang beredar di social media .

Banyak sekali yang percaya bahwa pemerintah dapat mengatasi masalah ini dalam waktu 2 minggu.

Banyak sekali yang percaya bila dalam waktu 14 hari masalah corona virus ini akan sekali.

Banyak sekali yang percaya bandung Lockdown itu hanya candaan.

Banyak sekali yang percaya bawah corona virus tidak mempan untuk orang indonesia.

Banyak sekali yang percaya bawah orang indonesia memiliki antibodi untuk melawan corona virus.

Saya bisa menulis teori-teori hoax hingga 100 halaman full . Sebenarnya saya sangat malas menulis artikel seperti ini sangat membuat waktu saya . tapi saya harus meluapkan emosi dan kekesalan melihat tingkah laku manusia di dunia yang terlalu cuek dengan kasus yang begini serius.

Bandung Lockdown Tindakan Yang Harus Di ambil

Awalnya saya tidak setuju dengan kondisi Lockdown karena dampaknya social ekonomi nya akan sangat besar .Tapi setelah 14 hari dan saya merasakan sendiri situasi yang warga masih lakukan .

Seluruh pemerintah kota di indonesia harus membatasi akses jalan , angkutan umum dan tempat tempat publik dengan lebih ketat.

Dari data yang ada tingkat kematian yang ter dampak covid-19 sangat tinggi di indonesia , lebih tinggi dari orang yang sembuh.

Salah satu peneliti di inggris mengungkapkan dari data tersebut banyak kasus covid-19 yang belum terdeteksi di indonesia , sehingga dalam 1 – 3 minggu kedepan akan terjadi lonjakan pasien yang sangat tajam .

Dan itu adalah tanda-tanda buruk  ..

Penutup kasus corona virus di indonesia

Semua tulisan diatas adalah opini yang saya pribadi , yang di tulis berdasarkan informasi dan pengalaman yang saya rasakan sendiri.

Bila masyarakat bandung tidak dapat menekan penyebaran covid-19 maka salah satu jalan adalah menetapkan status bandung Lockdown.

Dari info yang saya terima dari kenalan kami di kota bandung masih banyak masyarakat yang melakukan pertemuan di gedung ibadah maupun gedung publik.

Masih banyak hal yang ingin saya sampaikan tapi saya tidak menyukai keributan yang dapat menghabiskan waktu produktif.

Saya akan menyertakan beberapa artikel dan video yang berhubungan dengan corona virus silahkan baca sendiri dan tonton.

Baca juga artikel saya tentang menghadapi resesi di tahun 2020 

Referensi Corona Virus